Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari sultan Hamengku Buwono III Yogyakarta, yang lahir pada tanggal 1 Nopember 1785. Beliau aktif berjuang melawan penjajah di pulau Jawa tahun 1825-1830. Perang bermula dari penolakanya terhadap kebijaksanaan kolonial Belanda yang mengikat pajak dan pola aturan kepemilikan tanah yang tidak adil. Pada tahun 1845 beliau ditangkap dan dipenjarakan di benteng Rotterdam Makassar, kemudian diasingkan ke Manado, setelah beberapa saat di Manado beliau dikembalikan lagi ke Makassar dan wafat tanggal 8 Januari 1855 di Makassar.
Kompleks makam Pangeran Diponegoro merupakan bangunan sederhana. Terdiri dari pintu gerbang, pendopo, dan 66 bangunan makam. Diklasifikasi menjadi dua makam ukuran besar, 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam Diponegoro dan istrinya, 6 orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan 9 orang pengikutnya. Makam ini terletak di Jl. Diponegoro No.55 kelurahan Melayu Kec. Wajo. Dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan, dekat dengan pusat perbelanjaan yang dikenal dengan pasar sentral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar